27 April 2016. Lomba Porseni dan FLS2N cabang seni tari
dilaksanakan. Sekolahku ikut keduanya dan aku mewakili sebagai peserta Porseni
cabang seni tari. Jam 3 kita rias bareng bareng di Mas Agus tapi habis subuh
aku baru kesana cz aku cuma didandanin rambutnya aja. Setelah selesai rambutku
didandanin aku cuss ke rumah Bu Rere (pelatih tari kami) buat dirias karakter. Jadi
ceritanya peranku dalam tari itu sebagai mbah dukun hm. So aku dirias kayak
nenek nenek gawl lol. Setelah semua selesai rias kita menuju sekolah dulu buat
pemanasan sekitar 1 sampai 1,5 jam.
And then, kita langsung berangkat ke Aula Dinas Pendidikan karena lomba dilaksanakan di sana. Sampai sana kita masih
nunggu lama (yang fls2n dapat nomer peserta 7 sedangkan yang porseni nomer 8)
dan lomba yang dilaksanakan hari itu bukan cuma tari tapi juga ada tetembangan
tingkat SD. Sekitar jam 12 perwakilan FLS2N sekolahku tampil dan ada sedikit
problem yaitu musik macet, tapi untungnya juri memutuskan untuk diulang dari
awal. Lalu kitapun mengulangnya dan Alhamdulillah lancar. Lalu, perwakilan Porseni dari sekolahku tampil 1,5 selanjutnya cz panitia istirahat dulu
(bilangnya 30 menit, nyatanya-_-). Akhirnya,
perwakilan porseni sekolahku tampil dan aku salah satu peserta. Jadi gini,
untuk yang porseni cabang tari itu musiknya live alias dimusikin langsung sama
pengrawit dari sekolah masing-masing. Kebetulan kita dibantu sama pelatih kita
buat yang menyulingi cz dari murid sendiri ga ada yang bisa (karena ga ada
ketentuan tentang pengrawit ya kita santai santai aja). Kita main lancar banget tanpa
kesalahan Alhamdulillah yaa. Dan peserta lainpun tampil satu demi satu.
Tiba waktunya
pengumuman. Kita positif menang nihh. Dibacakan nama para pemenang dan Alhamdulillah FLS2N perwakilan kita mendapat juara 1. Then, pengumuman untuk Porseni. Jengjengjengg... di sini kita merasa kecewa:((( kita didiskualifikasi cz
pelatih ikut mengiringi tari. Yes we’re sad, ternyata ada seseorang yang melapor kepada panitia kalo pelatih kita
ikut mengiringi dan seperti itulah keputusan panitia:””)) Bu Rere pun sudah
mencoba protes tapi keputusan tidak bisa diganggu gugat. Apa daya:””))))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar